Circuit Review: Jeddah Street Circuit

Gambar 1 Jeddah Street Circuit
(Sumber: formula1.com)

GEOMOTORSPORT.ID – Arab Saudi akhirnya resmi bergabung ke dalam kalender F1 untuk pertama kalinya. Ajang balap yang dinamai Saudi Arabian Grand Prix ini akan digelar menggunakan sirkuit jalanan di Jeddah, yang disebut Jeddah Street Circuit. Terlepas dari kontroversi yang merundung gelaran ini, Geomotorsport akan mencoba untuk mengulas sirkuit yang akan digunakan sebagai Grand Prix ke-22 pada tahun 2021 ini.

Overview

Jeddah Street Circuit terletak di Jeddah Corniche, yang merupakan kawasan wisata pantai di tepi Laut Merah di kota Jeddah[1]. Sirkuit ini merupakan sirkuit jalanan rancangan tim F1 Motorsport dan Hermann Tilke[2] yang memiliki panjang 6,175 km dan lebar berkisar antara 10-15 meter. Sirkuit ini memiliki 27 tikungan, 16 kiri dan 11 kanan. Dengan prediksi kecepatan rata-rata secepat 250 km/jam, sirkuit ini diklaim menjadi sirkuit jalanan F1 tercepat di dunia[3].

Dari analisis Google Earth[4], start/finish straight memiliki panjang sedikit di bawah 1,1 km, dengan area full throttle terpanjang di kualifikasi berada di antara tikungan ke-22 sampai tikungan ke-27, dengan panjang sekitar 1,2 km. Selain itu, area full throttle panjang lainnya berada di antara tikungan ke-16 sampai tikungan ke-22, dengan panjang sekitar diatas 1,1 km. Ketiga bagian trek ini menjadi alternatif DRS yang akan digunakan di F1.

Melihat simulasi onboard yang dirilis oleh laman resmi F1[5], sirkuit ini terlihat cukup datar. Sejalan dengan hal tersebut, data yang didapat dari topographic-map.com pun juga menunjukkan hal yang serupa, dengan titik tertinggi sekitar 10 meter yang berada di tengah start/finish straight, dan titik terendah hanya setinggi 1 meter saja  di berbagai titik bagian tepi pantai[6].

Layout


Gambar 3 Rancangan layout Jeddah Street Circuit
(Sumber: formula1.com)

Melihat gambar layout sirkuit pada website resmi F1[7], terlihat jelas kalau sirkuit ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari sirkuit jalanan maupun sirkuit karya Hermann Tilke lainnya. Sirkuit ini bertipe sangat cepat, dan kemungkinan mobil F1 akan diatur dengan setup high downforce dan bakal menguras ban dengan cepat. Sirkuit ini juga terlihat terinspirasi dari sirkuit Bilster Berg, salah satu karya terbaik Tilke sendiri.


Gambar 4 Layout sirkuit Bilster Berg
(Sumber: racingcircuits.info)

Sirkuit ini dimulai dari start/finish straight yang merupakan titik tertinggi di sirkuit ini, sebelum pembalap harus melakukan pengereman berat untuk T1-T2. Kompleks tikungan pertama ini mirip dengan chicane pertama Monza, dan diprediksi akan menjadi zona utama untuk salip-menyalip.



Gambar 5 (atas) T1-T3 Jeddah, (bawah) T1-T2 Monza
(Sumber: formula1.com)

Keluar dari T3, kita disuguhkan dengan tikungan “esses” yang menjadi salah satu ciri khas Tilke di dekade 2010-an, seperti pada T13-T21 di sirkuit Hanoi atau T2-T9 di Austin. Kompleks tikungan ini memadukan beberapa high-speed corners pada T5-T10 dengan “curved kink”  di T10-T12.



Gambar 6 (atas) T4-T20 Jeddah, (tengah) T13-T21 Hanoi, (bawah) T2-T9 Austin
(Sumber: formula1.com)

Setelah “banked hairpin” pada T13, kita memasuki area pantai, dan kembali disuguhkan dengan “esses” yang berkarakteristik lebih cepat lagi dari kompleks tikungan sebelumnya, sebelum mencapai puncaknya dengan T18-T21 yang akan dilewati flat-out. Kemudian, serial esses ini berlanjut sampai T24, sebelum kita mencapai bagian “curved straight” pada akhir lap, di antara T24-T27, yang sekilas mirip dengan tikungan terakhir Circuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol.



Gambar 7 (atas) T24-T27 Jeddah, (bawah) T12-T14 Valencia
(Sumber: formula1.com, racingcircuits.info)

Secara umum, sirkuit ini memiliki flow yang cukup baik, dengan berbagai tikungan high-speed yang tak terlalu dirusak oleh tikungan pelan. Namun, keberadaan T1-T2 dinilai cukup merusak flow yang ada pada sirkuit ini. Selain itu, keberadaan beberapa “curved kink”, terutama pada T10-T12 juga terasa kurang smooth, dan masih bisa ditingkatkan lagi dengan menjadikannya satu tikungan saja. Belum lagi keberadaan T18-T21 yang sebaiknya dijadikan straight saja, sekaligus memperkecil masalah keamanan yang ada dan mempermudah overtake disini.

Salip-menyalip

Meskipun banyak tikungan high-speed disini, kemungkinan peluang menyalip tetap ada, terutama pada start/finish straight dan T1-T2. Hal ini utamanya disebabkan karena “curved straight” sepanjang 1,2 km yang berada tepat sebelum start/finish straight ini. Adanya “curved straight” ini menyebabkan mobil di belakang mendapatkan slipstream dan bisa mendekat ke mobil di depannya sebelum siap menyerang di T27 dan start/finish straight yang juga memiliki panjang sedikit dibawah 1,1 km (sebanding dengan main straight sirkuit Barcelona). Hal yang sama dapat diamati di sektor terakhir di Sepang, dimana 2 straight yang berurutan menyebabkan efek slipstream disini menjadi sangat kuat.

Selain itu, kesederhanaan T27 sendiri juga menjadi kunci suksesnya overtake di sirkuit ini. Sebagai contoh, T8 dan T9 pada sirkuit Yas Marina menyebabkan overtake pada sirkuit itu menjadi susah, utamanya dikarenakan tikungan off-camber pada T9 yang menyebabkan mobil serasa terlempar keluar tikungan dan rawan understeer.

Gambar 8 Kesederhanaan T27 Jeddah (kiri) dibanding T8-T10 Yas Marina (kanan)
(Sumber: formula1.com)

Selain di T1-T2, pembalap yang oportunistik juga bisa mencoba untuk menyalip pada T27, meskipun ada resiko switcharound jika mengerem terlalu terlambat. Selain itu, banking pada T13 juga memungkinkan pembalap untuk menyalip dari sisi luar. Namun, peluang menyalip bisa dibilang hampir tidak ada pada tikungan-tikungan selain yang disebutkan di atas.

Secara keseluruhan, bisa dibilang peluang untuk menyalip pada Jeddah Street Circuit cukup ada, namun dengan karakteristiknya yang high-speed, peluang menyalip hanya terbatas pada tikungan-tikungan tertentu saja, utamanya T1-T2.

Keamanan

Dari semua aspek yang dibahas oleh Geomotorsport pada sirkuit ini, aspek keamanan menjadi aspek yang paling diragukan. Secara umumnya, sirkuit ini terlihat sangat sempit, dan kebanyakan pinggir trek langsung dibatasi dengan barrier tanpa area runoff sedikitpun. Hal ini kemungkinan akan menjadi sedikit bermasalah, terutama di T3, T5, dan hampir keseluruhan bagian trek yang berada di pinggir pantai (T13-T26).



Gambar 9 Contoh masalah runoff dan barrier pada sirkuit Jeddah
(Sumber: formula1.com)

Kemudian, barrier pada apex T4, T16, dan T22 juga patut sedikit dipertanyakan, karena barrier ini tepat memakan pinggiran kerb tikungan. Hal ini umumnya tidak menjadi masalah besar pada tikungan-tikungan pelan, namun karakteristik tikungan tersebut yang cepat membuat apex tikungan ini menjadi sedikit beresiko. Selain itu, beberapa tikungan, utamanya T1, memiliki area runoff yang kelihatannya masih kurang luas, terutama untuk area heavy-braking dan tikungan pertama di sirkuit ini.



Gambar 10 Contoh masalah apex pada sirkuit Jeddah
(Sumber: formula1.com)

Gambar 11 Area runoff T1 yang terlalu sempit
(Sumber: formula1.com)

Aspek keamanan dari sirkuit ini bisa dibilang mirip dengan sirkuit Baku di Azerbaijan, yang juga memiliki beberapa kink yang dipepet oleh safety barrier. Selama ini, sirkuit Baku tidak menyebabkan masalah berarti berkaitan dengan aspek keamanan. Semoga saja sirkuit Jeddah ini juga tidak bermasalah juga, terutama mengingat insiden yang terjadi pada ajang Formula E di Diriyah baru-baru ini.

Kesimpulan

Ringkas kata, sirkuit ini memiliki potensi yang baik secara general. Layout secara keseluruhan tampak sangat menarik dan memiliki flow yang baik, aksi salip-menyalip juga tidak susah, namun penulis sedikit mengkhawatirkan keamanan sirkuit ini. Dengan sirkuit baru di Qiddiya yang ditargetkan akan jadi dalam waktu yang tidak lama lagi, patut diperhatikan bagaimana nasib sirkuit ini setelah F1 berpindah markas ke sana. (geomotorsport.id/M Daffa Suryanindra)

·           Referensi

[1]      F1 adds Saudi Arabian Grand Prix night race to 2021 Calendar, laman resmi Formula 1. 10 November 2020, diakses 18 Maret 2021.

[2]      EXCLUSIVE: The inside story on ow the world’s fastest street track was designed for the Saudi Arabian GP, laman resmi Formula 1. 18 Maret 2021, diakses 19 Maret 2021.

[3]      https://www.instagram.com/p/CMjeWdYH2Tf/, Instagram. 18 Maret 2021, diakses 18 Maret 2021.

[4]      Jeddah Corniche, Jeddah, Saudi Arabia, Google Earth, diakses 18 Maret 2021.

[5]      WATCH: Take an onboard lap around Saudi Arabia’s flat out Jeddah Street Circuit, laman resmi Formula 1. 18 Maret 2021, diakses 18 Maret 2021.

[6]      Jeddah topographic map, elevation, relief, topographic-map.com, diakses 18 Maret 2021

[7]      Formula 1 Saudi Arabian Grand Prix 2021, laman resmi Formula 1, diakses 19 Maret 2021.

 

Posting Komentar

0 Komentar